| 0 komentar |

SEJARAH SINGKAT SMAN 3 RANGKASBITUNG

SMAN 3 Rangkasitung kiprahnya dalam dunia pendidikan di Kabupaten Lebak bisa dijadikan barometer perkembangan pendidikan untuk tingkat sekolah menengah atas.

Jika memperhatikan pada awal didirikannya, bisa dikatakan SMAN 3 Rangkasbitung tergolong sekolah yang belum lama. SMAN 3 Rangkasbitung merupakan alih fungsi dari SPG pada tahuan 1991, sejak saat itu sampai sekarang perannya dalam dunia pendidikan di kabupaten lebak terus mengalami grafik kenaikan yang signifikan ( bisa dilihat dari profil sekolah dan evaluasi diri) .

Sampai saat ini SMAN 3 Rangkasbitung sudah mengalami 5 kali pergantian kepala sekolah yang kalau diurutkan adalah sebagai berikut :

1. Drs. S.Slamet Riyadi. Dari tahun 1987 - 1993

2. Drs. Asmin Tisna Sucipta dari tahun 1993 - 1998

3. Drs. Encum Maksum dari tahun 1998 - 2002

4. Dra. Hj. Titin Martini,M.Pd. dari tahun 2002 - 2007

5. Drs. H. Ika Santika, M.Si. dari tahun 2007 - ...

Pada masa awal setelah alih fungsi, sarana prasana yang dimiliki sangat minim diantaranya tidak punya ruang Lab IPA, tidak punya ruang Lab Bahasa, Tidak punya ruang perpustakaan bahkan tidak memiliki komputer ( sekarang SMAN 3 Rangkasbitung memiliki 18 unit komputer).Untuk tahun 2008 sekarang ini SMAN 3 rangkasbitung memiliki 18 rombel, 1 ruang guru, 1ruang TU,1 ruang kepsek,1 Lab bahasa, 1 Lab IPA , perpustakaan,1 ruang komputer. 1 ruang kesenian, 1 ruang mushala, 1 ruang PMR ( lebih lengkap ada di profil sekolah ).

Seiring dengan perkembangannya , maka peminat untuk masuk ke SMAN 3 pun setiap tahun jumlahnya semakin meningkat , tetapi karena keterbatasan daya tampung ( 6 Rombel ) untuk peserta didik barus , maka tiap tahun SMAN 3 Rangkasbitung hanya menerima sekitar 240 perserta didik baru, disamping itu keterbatasan jumlah pendidik ( lihat SK KBM 2008-2009) tidak memungkinkan untuk menambah daya tampung.

Luas lahan yang sangat terbatas dan tidak mungkin untuk ditambah, menimbulkan beberapa masalah diantaranya terbatasnya sarana olahraga, mengingat hal tersebut, usaha pengembangan sekolah lebih menitikberatkan pada membangun menjadi 2 lantai dan mengoptimalkan sarana yang ada serta membatasi jumlah penerimaan peserta didk baru .

Hal lain yang perlu mendapat perhatiannya adalah bahwa di SMAN 3 Rangkasbitung tiap tahunnya jika diprosentasekan ternyata jumlah peserta didik dari luar rangkasbitung lebih tinggi dari peserta didik yang berasal dari kecamatan rangkasbitung, hal ini mungkin terkait dengan latar belakang SMAN 3 Rangkasbitung yang dulunya adalah SPG dimana peserta didiknya hampir dari seluruh pelosok kabupaten lebak .Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa secara ekonomi dengan memperhatikan data yang ada, di SMAN 3 Rangkasbitung prosentase terbesar dari orang tua peserta didik bisa dikatakan berada dibawah golongan ekonomi menengah.

LEER MÁS...